Senin, 04 Mei 2020

Jenis dan harga sepeda gunung terbaru 2020



Pada artikel ini, saya membahas semua jenis sepeda gunung paling populer, dari sepeda gunung khusus sampai yang untuk jalan-jalan saja, beserta update harga sepeda gunung terbaru.

Sepeda Gunung
Sepeda gunung atau mountain bike (MTB) adalah jenis sepeda yang dimaksimalkan untuk performa jalan offroad. Secara penampakan kita bisa langsung tahu sepeda gunung, dari bentuk stang/handlebars yang relatif datar, ban yang lebar, suspensi sepeda, multi speed, dan ground clereance yang tinggi.
Walaupun sepeda gunung bisa dipakai dimana saja, termasuk jalan raya dan jalan aspal (on-road), tetapi performanya akan lebih baik di jalan offroad. Jalan tanah, jalan batu, dengan tanjakan dan turunan, alam bebas adalah habitat asli untuk sepeda gunung.
Sepeda gunung mungkin adalah sepeda yang paling banyak dipakai, karena alasan tadi, bisa dipakai kemana saja. Tidak seperti sepeda lain seperti sepeda balap, sepeda lipatsepeda BMXsepeda fixie, yang begitu dibawa off road langsung terasa penurunan performanya. Sepeda gunung kalau dibawa pada jalan raya, masih bisa berperforma bagus, walaupun secara tenaga tidak begitu efisien, dan masih kalah kecepatan dengan sepeda balap.
Faktor yang membedakan sepeda gunung
Ada banyak faktor yang bisa membedakan karakter dari sepeda gunung. Seperti yang sudah pernah dibahas juga pada faktor yang membedakan sepeda balap, karakter sepeda gunung juga dibedakan oleh hal yang sama. Tentu saja dimensi dari rangka sepeda gunung, sebagai pondasi dasar adalah faktor utama. Perbedaan panjang, sudut dan bentuk dari batang (tube) yang membentuk rangka sepeda pastinya akan memberikan feel dan rasa yang berbeda pula. Rangka sepeda akan mempengaruhi posisi tubuh, bagian yang terkuat pada sepeda, titik berat sepeda, kemiringan sepeda, yang membuatnya lebih cocok untuk medan tertentu.
Begitu juga dengan ukuran rodaban, bentuk dari tapak ban, jumlah dan panjang suspensi (depan/belakang), ukuran dan jumlah chainring dan sprocket, akan membuat sepeda yang berbeda peruntukannya. Kombinasi dari semua komponen itu akan menghasilkan sepeda gunung yang mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri, yang membuat sepeda gunung tersebut lebih cocok dipakai pada area bersepeda tertentu dan kondisi fisik dari pesepeda.
Model sepeda gunung
Sebelum melihat jenis sepeda gunung berdasarkan keunggulan pada area tertentu, sepeda gunung memiliki beberapa model atau varian/turunan yang juga kadang dijadikan sebagai pembeda sepeda gunung yang satu dengan yang lainnya. Model sepeda gunung yang ada di bawah bukan sebagai pembeda mutlak antara jenis sepeda gunung, tetapi lebih didasarkan kepada pemakaian komoponen yang berbeda, yang memang memberikan efek performa yang jauh berbeda.
A. Berdasarkan suspensi sepeda
Suspensi adalah sistem peredam getaran dan tekanan pada sepeda. Sepeda gunung sebagai sepeda yang dipakai pada medan yang tidak rata, melompat dari ketinggian, menabrak batu dan lainnya memerlukan peredam atas tekanan yang bisa dihadapinya, untuk membuat sepeda dan pengendaranya lebih stabil, serta menjaga kerusakan pada sepeda. Suspensi sepeda bisa terbuat dari per metal (coil) ataupun udara (air). Untuk melihat cara kerja suspensi artikel di bawah ini.
1. Hardtail
Hardtail biasa disebut juga dengan single-suspension adalah sepeda gunung dengan satu suspensi di fork depan. Sepeda gunung hardtail masih yang paling banyak ditemui pada sepeda gunung, karena biasanya memiliki harga yang lebih murah, walaupun pada sepeda kelas advance harganya bisa jauh lebih mahal dari sepeda full suspension kelas pemula.
2. Softail / Full suspension
Sepeda gunung softail atau full suspension atau dual-suspension adalah sepeda yang memiliki dua suspensi yang terdapat pada fork depan dan frame tengah. Biasa juga disebut dengan suspensi depan (front suspension) dan suspensi belakang(Rear suspension). Untuk suspensi belakang bukan berada di roda belakang tetapi berada di bawah dudukan sepeda, tetapi berfungsi untuk meredam tekanan yang diterima roda belakang. Dual suspension membuat sepeda lebih stabil dan lembut untuk menantang guncangan. tetapi juga membuat sepeda lebih mengayun, dan menurangi sedikit efisiensi kayuhan sepeda. Sebagian tenaga dari kayuhan kaki akan diserap oleh suspensi, sehingga tidak semua tenaga terpakai untuk menggerakkan roda. Tetapi teknologi full suspension terus berkembang tidak hanya untuk meningkatkan kestabilan, tetapi juga untuk mengurangi tenaga kayuhan yang hilang ke suspensi, terutama pada saat jalan menanjak.
Sepeda full suspension membutuhkan kemampuan perawatan dan settingan yang lebih advance, dan juga umumnya membuat harga sepeda gunung yang lebih mahal.
3. Rigid
Sepeda gunung tanpa suspensi, varian yang sangat jarang ditemui, tetapi masih produsen yang membuat sepeda gunung rigid ini. Ada banyak alasan kenapa orang memakai sepeda gunung rigid, mulai dari harga dan perawatan yang lebih murah, ada yang untuk “fun” saja (mendapatkan sensasi baru), dan ada juga yang merasa sepeda gunung rigid itu lebih melatih skill dan lebih menantang. Beberapa sepeda gunung rigid menggunakan ban yang lebih lebar dan besar, untuk menahan guncangan dan hantaman menggantikan suspensi sepeda.
B. Berdasarkan jumlah chainring
Chanring adalah gerigi depan yang menyatu dengan pedal. Jumlah chainring dari sepeda bisa berbeda-beda, ada yang 3 (triple), 2 (dual), dan 1 (single) chainring.
1. Multi chainring
Sepeda gunung multi chainring memiliki chainring lebih dari satu, bisa double atau triple. Adanya pilihan chainring membuat sepeda mempunyai lebih banyak pilihan speed/gear, bisa dari 14 speed sampai 33 speed. Banyaknya pilihan gear, memudahkan untuk mendapatkan gear ratio dan kayuhan yang enteng sekali sampai berat sekali, berguna pada saat menanjak ataupun ketika mau membawa sepeda dengan kecepatan tinggi. Beberapa pesepeda bisa memanfaatkan speed yang banyak dengan baik dan efisien, beberapa pesepeda mungkin tidak pernah mengganti chainring depannya.
2. Single Chainring
Sepeda gunung yang hanya memiliki satu chainring di depan. Kepopuleran dan minat untuk model sepeda gunung dengan single chainring terus berembang pesat. Ntah karena ikut “trend” atau memang karena performa yang lebih baik. Masih banyak perdebatan tentang apakah sepeda gunung single chainring memang lebih mbaik dari sepeda gunung multi chainring. tetapi yang pasti, dengan hanya memakai single chainring, membuat sepeda lebih simple dan mudah untuk pengaturan giginya. Juga sepeda akan lebih ringan dan kelihatan “bersih” karena tidak perlu shifter dan kabel shiter depan.
Jenis sepeda gunung
Walaupun kadang kita mungkin berpikir bahwa sepeda gunung hanyalah “sepeda gunung”, sepeda untuk di gunung/offroad, tetapi sebenarnya ada beberapa model, tipe, dan desain yang berbeda. Masing-masing dibuat untuk tujuan tertentu, yang merupakan satu hal untuk dipertimbangkan sebelum kita mengeluarkan uang untuk sepeda baru. Jadi, baca terus untuk mengetahui lebih lanjut tentang berbagai jenis sepeda gunung.
1. Sepeda gunung Trail
Sepeda gunung trail mungkin adalah sepeda gunung yang paling umum digunakan di luar sana. Sepeda gunung trial ini tidak terkait dan cocok dengan jenis balap sepeda tertentu, baik untuk bersenang-senang sambil mengeksplorasi alam. Sepeda ini dapat digunakan untuk hampir semua hal. Sepeda trail sangat cocok untuk segala medan mulai dari pendakian dan turunan, atau sekedar memacu otot di jalan offroad.
Rangka/frame sepeda ini memiliki sudut yang lebih landai. Ini membuat pengendara lebih percaya diri pada jalan turunan. Sepeda trail juga memiliki setang yang lebih panjang dan stem yang lebih pendek, sementara ban memiliki alur/profil tapak yang lebih agresif. Kebanyakan sepeda trail menggunakan suspensi depan saja. Sepeda ini termasuk katergori sepeda gunung yang lebih murah, dan cocok dipakai oleh pemula, atau pesepeda yang mencari kesenangan saja. Ini adalah sepeda gunung yang bisa melakukan semuanya, menekankan pada kombinasi antara kesenangan dan efisiensi bersepeda.
2. Sepeda gunung Cross-Country
Juga disebut sebagai sepeda gunung XC, sepeda gunung cross-country sebenarnya adalah jenis sepeda trail yang lebih ringan. Sepeda gunung yang lebih fokus pada kemudahan mendaki dan kecepatan yang lebih tinggi. Sepeda ini sangat bagus jika kita ingin menjelajah pada area perbukitan dengan cepat, baik untuk menanjak ataupun untuk turunan.
Sepeda gunung cross-country memiliki desain yang efisien dan berat yang ringan. Juga memiliki sudut head tube yang lebih tegak, yang membuat sepeda berbelok lebih cepat dan lebih baik pada jalan menanjak. Efek lainnya, juga membuat lebih sulit untuk mengendalikan sepeda pada turunan tajam. Ingat, sepeda gunung cross-country lebih ideal untuk memanjat dan jalur cepat.
Jika kita ingin meningkatkan kemampuan dan area bersepeda gunung, atau bahkan mempertimbangkan untuk menjadi pembalap, bisa memulai dengan sepeda gunung cross-country.
3. Sepeda gunung Enduro / All mountain
Sepeda gunung All-Mountain (AM) atau enduro adalah jenis sepeda gunung yang digunakan untuk bersepeda gunung yang lebih serius. Kita bisa menganggapnya sebagai sepeda gunung cross-country yang diberi doping. Sepeda gunung enduro memiliki rangka yang lebih kuat dan travel suspensi yang lebih panjang. Ini akan membantu ketika kita ada pada jalur yang lebih kasar, lebih rumit, dan lebih teknis.
Pada saat yang sama, sepeda gunung enduro masih ringan dan lincah untuk bermanuver untuk naik cepat. Sepeda ini sangat cocok jika kita bersepeda di daerah pegunungan, dengan banyak turunan cepat. Karena sepeda gunung ini banyak digunakan pada jalur cepat dan teknis, biasanya memiliki perangkat khusus yang mencegah rantai tidak jatuh, dan jumlah sprocket (gear belakang) yang lebih banyak. Beli sepeda gunung jenis ini jika kamu sudah serius tentang bersepeda gunung.
Balap sepeda enduro sendiri, perhitungan waktunya kadang hanya menghitung waktu sepeda menempuh jalur turunan, dan mengabaikan waktu tempuh pada jalur tanjakan (beberapa memakai batas waktu untuk jalur tanjakan).
4. Sepeda gunung Gravity / Downhill
Seperti namanya, sepeda gunung downhill dirancang untuk naik menuruni bukit, dengan bantuan dorongan dari gravitasi. Bukan sekedar untuk turunan yang lurus dan mulus, tetapi turuan yang bergelombang, berliku, dan penuh tantangan teknis. Satu-satunya tujuannya adalah untuk memungkinkan pesepeda untuk meluncur di jalur curam dan teknis secepat dan seefisien mungkin. Suspensi dengan travel yang panjang, baik suspensi depan dan belakang, dioptimalkan untuk traksi, penyokong, dan penyerapan goncangan.
Sepeda gunung downhill bentuknya besar dan mempunyai struktur yang sangat tangguh, tidak fokus untuk menjadi yang paling ringan. Frame sepeda memiliki head tube yang lebih kecil, yang memberi lebih banyak kontrol pada kecepatan tinggi. Ban mereka lebih lebar dari sepeda gunung trail, didukung dengan rim yang lebih lebar juga. Sepeda downhill biasanya diatur untuk posisi duduk yang lebih rendah.
Rem cakram menjadi standar, sementara pelindung rantai/chain guard perlu untuk menjaga rantai di tempatnya karena sering terhentak dengan kasar pada jalan bergelombang. Sepeda downhill mungkin tidak memiliki pedal clip-in, karena banyak pesepeda downhill lebih memilih kaki yang bebas, sehingga memungkinkan mereka untuk turun dari sepeda kalau ada masalah.
Gear juga bukan masalah besar bagi sepeda ini, karena laju sepeda dibantu oleh gravitasi, sehingga banyak pembalap pro DH yang mhanya memakai 7 speed, dengan single chainring.
Pertimbangkan untuk membeli sepeda gunung downhill yang sangat terspesialisasi ini, jika kamu suka menuruni bukit dan juga melakukan lompatan tinggi, dan seorang adrenaline junkies. Perlu diingat bahwa bobot sepeda ini berat dan tidak cocok untuk jalanan mendaki yang panjang. Kemungkinan besar kita harus mendorongnya ke atas bukit yang memiliki tanjalan curam.
Sepeda gunung downhill adalah sepeda gunung yang paling mahal diantara jenis sepeda gunung lainnya. Karena memiliki 2 buah suspensi dengan travel yang panjang, serta tambahan komponen yang lebih kuat dan berkualitas agar tahan ketika terbanting-banting saat menuruni bukit. Sepeda downhill lokal yang termahal adalah sepeda gunung Polygon DH Tem, dengan harga 102 juta.
5. Sepeda gunung Dirt Jump
Sepeda gunung DJ (Dirt Jump) adalah sepeda campuran antara sepeda BMX dengan sepeda gunung, kadang disebut juga sebagai urban atau sepeda gunung street. Kalau sepeda BMX DJ lebih banyak dipakai pada jalan, taman, atau trek khusus untuk atraksi; sepeda gunung DJ lebih cocok dipakai untuk atraksi atau lompatan-lompatan di tanah, batu, atau medan off road, atau memang ramp atraksi buatan yang terbuat dari tanah.
Rangka sepeda mirip dengan sepeda BMX, memiliki batang tube yang lurus, sederhana, dan mendingak ke depan. Posisi dudukan biasanya lebih rendah dari handlebars, untuk memudahkan mengangkat sepeda pada saat melakukan lompatan dan atraksi di udara. Biasanya hanya memiliki suspensi depan, sangat jarang yang memakai model full suspension. Suspensi sepeda gunung DJ memiliki tekanan yang sedikit lebih keras, agar suspensi tidak kandas/mentok pada saat mendarat setelah melakukan lompatan.
Tidak jarang sepeda ini tanpa rem depan, untuk memudahkan trik yang perlu memutar stang depan sepeda. Single chainring lebih disukai (seperti pada sepeda BMX), selain lebih mudah untuk mengganti gigi, lebih mudah juga untuk dirawat. Ukuran ban biasanya mempunyai lebar 2.1-2.3 inci, dengan pola tapak yang memiliki sedikit knob agar ban sepeda lebih cepat berputar.
6. Sepeda gunung Freeride
Disiplin ini berkaitan erat dengan kombinasi bersepeda gunung downhill dan dirt jump, berfokus pada seni bersepeda gunung dan trik.
Bebas, tidak ada aturan atau panduan untuk diikuti. Sebaliknya, pesepeda menyalurkan kreativitas dan keterampilan mereka untuk mengambil alih. Bersepeda gunung jenis ini memanfaatkan medan alami dan struktur=struktur khusus yang dibangun di jalan setapak, seperti tangga, tembok, dan balok.
Bersepeda gunung freeride adalah disiplin yang sangat fleksibel. Tergantung pada gaya bersepeda kita, menggunakan kecepatan untuk mencapai lompatan yang tinggi atau kontrol untuk melewati rintangan yang rumit.
Berat sepeda gunung freeride lebih ringan daripada sepeda gunung downhill, rangka juga lebih simple dan kompak, sehingga lebih mudah bermanuver. Biasanya hanya menggunakan suspensi depan dan belakang seperti sepeda downhill, dengan panjang travel 160-180mm.
7. Fat Bikes
Sepeda gunung dengan ukuran roda dan ban yang sangat gemuk (fat). Memiliki ban oversize dengan tekanan udara rendah, lebar ban fat bike umumya adalah 3.7 sampai 5+inci. Sehingga sepeda guung fat ini memiliki daya cengkeram yang sangat kuat di pasir, salju atau jenis tanah yang lepas atau gembur lainnya. Jenis sepeda gunung ini populer di kalangan pengendara sepeda petualang. Hampir semua sepeda gunung fat bike tidak memiliki suspensi, karena ban yang lebar, besar, dan tebal, sudah cukup untuk meredam tekanan dan guncangan.
Menampilkan desain yang kokoh dan banyak rak tempat kita bisa membawa perlengkapan, fat bike adalah sepeda yang harus kita cari jika kita suka menuju ke alam bebas. Penampilannya yang unik juga membuat mereka populer di kalangan orang yang hanya menginginkan sesuatu yang terlihat berbeda.
8. Sepeda gunung listrik
Jenis sepeda gunung yang sedang menanjak ketenarannya, dan lebih banyak diproduksi sekarang. Sepeda gunung listrik atau e-MTB adalah sepeda gunung yang mempunyai motor bertenaga listrik sebagai tambahan untuk penggerak sepeda.
Motor pada hub sepeda, biasa digunakan pada e-mtb murah, tetapi kebanyakan e-MTB menggunakan sistem ‘mid drive’ yang terletak di dekat bottom bracket, umumnya dibuat oleh Bosch, Yamaha atau Shimano.
Sebagian besar e-MTB memiliki motor dengan sistem penggerak pedal-assist, artinya motor akan membantu memutar rantai sepeda ketika kita mengayuh pedal. Jenis sepeda ini biasa disebut sebagai ‘pedelec’. Beberapa memiliki throttle/gas sebagai gantinya, di mana kita menekan tombol mendorong Anda maju, apakah Anda mengayuh atau tidak. Ini membuat mereka lebih dekat ke sepeda mo atau menarik gas seperti pada sepeda motor untuk menggerakkan sepeda.
9. Sepeda gunung perempuan
Sepeda gunung wanita tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran, seperti halnya wanita. Secara tradisional, sepeda gunung wanita dirancang dengan geometri yang lebih kecil atau lebih kompak karena rata-rata, wanita lebih pendek. Selain itu wanita memiliki tubuh yang lebih pendek dan kaki yang lebih panjang daripada pria, berpotensi mempengaruhi posisi dan kenyamanan mereka pada sepeda gunung yang khas. Sepeda khusus wanita biasanya memiliki ukuran kecil yang tidak ditawarkan dalam versi uniseks, seperti XS dan XXS.
Tetapi beberapa perusahaan, seperti Yeti, Specialized, dan Santa Cruz, merasa bahwa sepeda yang hebat tidak memerlukan geometri yang berbeda untuk bekerja untuk pengendara pria atau wanita. Model wanita merek-merek tadi menawarkan suspensi yang lebih halus dan lebih ringan untuk dikayuh, dengan aksesoris khusus seperti sadel khusus wanita, stang yang lebih sempit, dan crank arm yang lebih pendek.
Harga sepeda gunung
Sepeda gunung mungkin dianggap sebagai pilihan yang aman dan ekonomis ketika memilih sepeda. Karena bisa dipakai kemana saja, sehingga dengan harga yang sama dibandingkan sepeda jenis lain (seperti sepeda balap, fixie, BMX, lipat) mempunyai area jangkauan bersepeda yang lebih luas.
Semakin spesifik sepeda gunung, biasanya semakin mahal harganya, tidak berlaku sepenuhnya tetapi lebih sering terjadi. Sepeda gunung tril atau all around biasanya memiliki rentang harga yang lebih murah jika dibandingkan dengan sepeda gunung enduro atau sepeda gunung downhill. Komponen-komponen lah yang menentukan harga sepeda tersebut, semakin baik dan berkualitas komponen yang dipakai biasanya semakin mahal.

sumber : https://www.sepeda.me/



Tidak ada komentar:

Posting Komentar